Semakin serius, jalan semakin tidak mulus. Sekarang saya paham kenapa orang-orang selalu berucap “Semoga lancar sampai hari H, ya.” Ternyata, ujian menuju jenjang pernikahan itu memang luar biasa. Munculnya masalah perbedaan pendapat, tiba-tiba ragu, godaan dari orang baru, kembalinya orang di masa lalu, kesehatan, keuangan, dan masih banyak lagi. Untuk bisa ke puncak tertinggi maka harus siap juga melewati badai saat mendaki.

Banyak orang yang bertanya, “Apa yang bikin kamu tertarik sama dia?” Jawabannya, karena pemikiran dan kepribadiannya. Terutama, Rizqi Sandita adalah seseorang yang memiliki provider mindset dan juga seseorang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Saya bisa jatuh hati kepada seseorang yang mampu menjelaskan dan menjawab banyak hal ketidaktahuan saya terhadap sesuatu. Rizqi Sandita juga yang mengajarkan saya banyak hal tentang bagaimana melihat hidup dari sisi lain yang lebih baik, bagaimana cara terbaik untuk memaklumi hari-hari yang saya anggap menyebalkan, tentang bagaimana caranya menertawakan masalah, mengubah sedih menjadi sedikit lebih berkesan, dan mengajarkan saya untuk tidak lagi mengkhawatirkan segalanya.

Maka dari itu, saya memutuskan untuk mengiyakan ajakan Rizqi Sandita Ramadani menuju ke jenjang pernikahan dan menyatukan dua keluarga dari latar belakang yang berbeda untuk menjalani hari-hari bersama dengan cinta dan saling menghargai dalam jalinan rumah tangga